PURBALINGGA – Perjalanan panjang mewarnai kesuksesan film pendek Kalung
Sepatu karya sineas muda lokal Purbalingga, Dwi Astuti. Dalam ajang
South to South (StoS) Film Festival 2012 di Pusat Kebudayaan Jerman,…
terbang(wahyuhidayat)
blog ini berisi tentang suatu homeindustri sapu di sebuah desa yaitu di desa binangun di dalamnya berisi tentang cara membuat sapu dan lain lain
Rabu, 16 Mei 2012
SAPU
Purbalingga
– Perajin sapu glagah di Kecamatan Padamara dan Kecamatan
Karangreja,
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, kesulitan memenuhi permintaan
ekspor ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Korea Selatan, dan
Thailand. Mereka terkendala minimnya sumber daya manusia dan teknologi
tepat guna yang mampu meningkatkan efisiensi proses kerja.
Kepala Bidang Industri
pada Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi
Purbalingga Agus Purhadi Satyo, Jumat (11/3),
mengatakan, permintaan sapu
glagah jenis Rayung dan Lakop
dari Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand mencapai 200.000 per bulan. Kerajinan sapu
glagah merupakan salah satu produk unggulan Purbalingga selain knalpot,
wig, dan bulu
mata palsu. Industri kecil ini menyerap tenaga kerja
sekitar 700 orang.
Menurut Agus, konsumen Korea
Selatan sangat menggemari produksi sapu glagah model Rayung karena
terkesan etnik. Sapu Rayung adalah sapu yang berbahan hampir sebagian
besar menggunakan glagah, termasuk gagang sapu yang berasal dari tangkai
glagah yang diikat rapi.
Sementara konsumen dari
Malaysia dan Thailand lebih menyukai sapu glagah model Lakop, yang pada
tangkai pegangannya menggunakan bambu atau kayu yang diikatkan dengan
glagah menggunakan plastik.
Bambang Triyono, salah
satu perajin sapu glagah jenis Rayung mengatakan, permintaan ekspor
dari Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand meminta pasokan sapu glagah
jenis Rayung rata-rata 100.000 per bulan. “Namun, kapasitas kami saat
ini masih sekitar 45.000 per bulan,” ujarnya.
Sumber
: Kompas
Sumber: http://kotaperwira.com/perajin-sapu-glagah-purbalingga-sulit-penuhi-ekspsor#ixzz1tmvgUG00
daplun@kotaperwira.com
FILM
KALUNG SEPATU(WAHYU HIDAYAT)
Purbalingga
– Film
pendek "Kalung
Sepatu" arahan sutradara Dwi Astuti dari SMAN Kutasari,
Purbalingga, menjadi film
fiksi terbaik dalam Malam Penganugerahan Festival
Film Purbalingga (FFP)
2011 yang digelar Sabtu malam (28/5) di Hall Hotel Kencana
Purbalingga.
Film
yang berlatar para buruh pabrik di Purbalingga itu dipilih dewan juri,
karena ceritanya yang kuat dalam mengangkat realita kehidupan dan
menawarkan nilai-nilai pendidikan yang baik bagi masyarakat. “Terlepas
dari akting beberapa pemain masih kurang,” kata Ketua Dewan Juri Fiksi, Rumiati.
Sementara itu, kategori Film Dokumenter
Terbaik disabet film “Gulma
yang Bernilai Guna” arahan sutradara Astri Rakhma
Adisti dari SMAN Rembang,
Purbalingga. Untuk kategori Kompetisi Video Manten
berjudul “Sah” karya Fitriyadi dari
Banjarnegara menjadi yang terbaik. Sementara itu kategori Film
Fiksi Favorit Penonton diraih film “10“, dan Film
Dokumenter Favorit Penonton diraih film “Gulma yang
Bernilai Guna“.
Satu kategori tambahan
berupa Film Favorit Pilihan Pengunjung Beoscope.com
secara berurutan diraih film “Sarung” sutradara Anis
Septiani dari SMA
Muhammadiyah 1 Purbalingga, film “10” dan
disusul film “Bakul Tempe” sutradara RifaĆatul
Mahmudah dari SMKN 1 Cilacap. Sejak kompetisi pelajar
SMA Festival
Film
Purbalingga (FFP)
berskala Banyumas Raya (Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, dan
Banyumas) digelar tiga tahun lalu, film
pelajar dari Purbalingga masih merajai ajang itu. Melihat kondisi
itu, Programer FFP
2011, Dimas Jayasrana, berharap di tahun-tahun
mendatang pelajar SMA di luar Purbalingga harus mengejar ketertinggalan
itu.
Sumber: http://kotaperwira.com/kalung-sepatu-film-fiksi-terbaik-festival-film-purbalingga-2011#ixzz1v1jsY1qC
daplun@kotaperwira.com
film
jadwal festival pbg
Pembukaan
- 28-29 April 2012 Gerumbul Sambirata, Desa Wanogara Kulon, Rembang, Purbalingga
Banjarnegara
- 30 April 2012 Graha Banjarmangu, Desa Banjarmangu, Banjarmangu
- 1 Mei 2012 Desa Kaliurip, Madukara
Banyumas
- 3 Mei 2012 Desa Kedungrandu, Patikraja
- 4 Mei 2012 Desa Kramat, Kembaran
- 5 Mei 2012 Pelataran SMP Negeri 3 Satuatap Gumelar
Cilacap
- 7 Mei 2012 Desa Kroya, Kroya
- 8 Mei 2012 Desa Mertasinga, Cilacap Utara
Purbalingga
- 10 Mei 2012 Desa Gunungwuled, Rembang
- 11 Mei 2012 Desa Losari, Rembang
- 12 Mei 2012 Desa Tunjungmuli, Karangmoncol
- 13 Mei 2012 Desa Rajawana, Karangmoncol
- 14 Mei 2012 Gerumbul Mindik, Desa Gandasuli, Bobotsari
- 16 Mei 2012 Desa Kradenan, Mrebet
- 17 Mei 2012 Desa Binangun, Mrebet
- 18 Mei 2012 Gerumbul Bukung, Desa Bumisari, Bojongsari
- 19 Mei 2012 Desa Cendana, Kutasari
- 20 Mei 2012 Desa Cipawon, Bukateja
- 23-25 Mei 2012 Aula Hotel Kencana Purbalingga
Malam Penganugerahan
- 26 Mei 2012 Taman Kota Usman Janatin Purbalingga
Sumber: http://kotaperwira.com/jadwal-lengkap-festival-film-purbalingga-tahun-2012#ixzz1v19xGu6z
daplun@kotaperwira.com
Gelaran Festival
Film Purbalingga akan diselenggarakan kurang lebih selama 1 bulan
dari 28 April sampai dengan 26 Mei 2012. Berikut ini rincian lengkap Festival
Film Purbalingga 2012.
Pembukaan
- 28-29 April 2012 Gerumbul Sambirata, Desa Wanogara Kulon, Rembang, Purbalingga
Banjarnegara
- 30 April 2012 Graha Banjarmangu, Desa Banjarmangu, Banjarmangu
- 1 Mei 2012 Desa Kaliurip, Madukara
Banyumas
- 3 Mei 2012 Desa Kedungrandu, Patikraja
- 4 Mei 2012 Desa Kramat, Kembaran
- 5 Mei 2012 Pelataran SMP Negeri 3 Satuatap Gumelar
Cilacap
- 7 Mei 2012 Desa Kroya, Kroya
- 8 Mei 2012 Desa Mertasinga, Cilacap Utara
Purbalingga
- 10 Mei 2012 Desa Gunungwuled, Rembang
- 11 Mei 2012 Desa Losari, Rembang
- 12 Mei 2012 Desa Tunjungmuli, Karangmoncol
- 13 Mei 2012 Desa
Kamis, 26 April 2012
Selasa, 24 April 2012
Kutasari – Perajin
sapu di Purbalingga,
Jawa Tengah (Jateng) mengalihkan tujuan ekspornya ke Korea Selatan dan
Taiwan. Hal ini dilakukan karena Jepang menghentikan sementara pembelian
sapu menyusul gempa-gempa dan tsunami yang melanda negeri tersebut.
Perajin sapu di Desa
Munjul, Kecamatan Kutasari, Supardi, Rabu (23/3) mengungkapkan
pascabencana gempa dan tsunami, Jepang memang menghentikan pemesanan
sapu berbahan baku glagah. “Karena itu kami mulai mengalihkan pasar
ekspor yakni ke Taiwan dan Korea Selatan. Saat ini, kami sudah ada
pesanan ke Taiwan sebanyak 10 ribu sapu,” ujar Supardi.
Menurutnya, meski pasar Jepang terhenti, tetapi ternyata
masih ada negara lain yang meminta pasokan. Selain Taiwan, kata
Supardi, pihaknya juga akan mengekspor ke Korea Selatan. “Kami sengaja
untuk menggenjot pasar lain supaya ekspor tetap sama seperti sebelum
Jepang dilanda bencana. Harga ekspor ke Taiwan sama dengan ke Jepang
yakni berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp35 ribu per batangnya,”
jelasnya.
Meski demikian, ia mengakui kalau
penutupan pasar Jepang tetap berpengaruh terhadap omzet penjualan sapu.
Bahkan, katanya, sampai sekarang Supardi masih menyimpan 30 ribu sapu
yang sebetulnya bisa diekspor ke Jepang.
Sumber : Media Indonesia
Sumber: http://kotaperwira.com/perajin-sapu-purbalingga-alihkan-tujuan-ekspor-ke-korsel-dan-taiwan#ixzz1tmyePyVD
daplun@kotaperwira.com
Langganan:
Postingan (Atom)